Tahukah Anda apa yang menyebabkan air kolam renang berwarna biru dan seolah sangat jernih? Yap, tidak lain adalah karena bahan kimia yang disebut kaporit yang sejatinya punya efek yang sedikit bahaya. Adapun bahaya kaporit bagi kesehatan akan terasa hanya jika terpapar secara berlebihan.
Misalnya Anda tengah berenang di kolam renang dengan kandungan kaporit tinggi dalam waktu yang relatif lama hingga berjam-jam bisa jadi akan terdampak.
Nah, kira-kira apa saja sih bahaya kaporit bagi kesehatan yang seharusnya kita pahami? Bagaimana cara mengurangi tingkat resiko paparannya? Yuk kita bahas di artikel kali ini.
Mengenal Kaporit dan Fungsinya untuk Penjernihan Air Kolam Renang
Kaporit atau kalsium hipoklorit merupakan senyawa bentuk padat dan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan klorin dan oksigen.
Kalsium hipoklorit ini di kolam renang juga biasanya digunakan sebagai “agen” pemutih atau disinfektan sehingga air kolam renang akan nampak bersih, bening, dan berwarna biru.
Untuk penggunaannya sendiri berdasarkan takaran yang disesuaikan dengan volume air kolamnya. Biasanya, yang familiar dengan obat kimia yang satu ini adalah para pengelola kolam renang.
Meski digunakan sebagai desinfektan, ternyata ada kaporit ada bahayanya bagi tubuh, terutama bila tak sengaja tertelan. Untuk itu, Anda perlu berhati-hati saat berenang khususnya di kolam renang umum, agar dapat terhindar dari bahaya kaporit bagi kesehatan Anda.
5 Bahaya Kaporit bagi Kesehatan yang Perlu Dihindari
Ada beberapa bahaya kaporit bagi kesehatan apabila air yang terkontaminasi kaporit ini masuk ke dalam tubuh.
Zat klorin tersebut bisa merusak jaringan-jaringan di dalam tubuh, sedangkan gas klorin bisa menyebabkan penyempitan saluran dan pembengkakan pada paru-paru.
Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa bahayanya zat pada kaporit jika terkena tubuh manusia.
1. Iritasi Mata
Efek negatif kaporit jika terkena/ bereaksi dengan zat-zat organik seperti urin dan keringat pada perenang, maka klorin akan menghasilkan senyawa nitrogen triklorida.
Senyawa ini bisa menyebabkan iritasi pada membran-membran mucus (lendir) sehingga bisa membuat iritasi pada mata. Apabila hal tersebut sering terjadi, maka akan menimbulkan masalah lain pada mata, seperti berawan, retinitis dan iritasi.
2. Gangguan Sistem Pernafasan
Selain itu, efek lain yang disebabkan oleh zat klorin ini adalah gangguan sistem pernafasan. Apabila klorin masuk ke dalam tubuh kita maka hal tersebut bisa menyebabkan beberapa penyakit pada paru-paru, seperti bronchitis dan exerciseinduced brochonstriction (EIB).
Sedangkan dalam istilah olahraga renang penyakit tersebut sering disebut dengan istilah “swimmer’s Asthma”.
Selain itu, tidak jarang juga efek bahaya kaporit ini membuat para penderita asma akan kambuh. Penyakit lain berkaitan dengan sistem pernafasan adalah epilotitis, yaitu pembengkakan dan inflamasi epilottis yang mengganggu proses pernafasan.
Penyakit-penyakit yang menyangkut dengan pernafasan ini cenderung lebih banyak jika kolam berada didalam ruangan (indoor), karena sirkulasi udara yang buruk sehingga ruangan akan dipenuhi dengan gas klorin.
3. Masalah Sistem Pencernaan
Masalah ini bisa terjadi saat secara tidak sengaja air kolam berkaporit ini masuk tertelan. Hal tersebut bisa mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan dan gangguan yang paling umum adalah rasa terbakar pada tenggorokan.
Selanjutnya jika tertelannya banyak, maka hal ini akan sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan kerusakan pada sepanjang jaringan-jaringan di dalam tubuh, terutama disepanjang saluran pencernaan.
Hal berbahaya lain pada zat klorin ini bisa menyebabkan kerusakan mulut, esophagus, dan lambung, jika jumlah kaporit melebihi ambang batas. Hal terparahnya adalah bisa menyebabkan pendarahan.
4. Infeksi/Iritasi Kulit
Efek buruk kaporit lainnya adalah bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan rasa terbakar pada kulit saat berenang. Berenang terlalu lama dan sering di air kolam berkaporit bisa menyebabkan kulit menjadi ruam dan infeksi.
Selain itu, klorin yang bereaksi dengan materi organic juga akan menghasilkan zat-zat toksik yang dapat merusak kulit.
Untuk mengatasi kulit iritasi akibat berenang, bisa dengan melakukan beberapa treatment. Salah satunya adalah dengan mandi langsung setelah selesai berenang. Hindari berlama-lama dengan kaporit kolam renang untuk mencegah risiko.
5. Kerusakan dan Perubahan Warna Gigi
Kerusakan dan perubahan warna pada gigi ini terjadi saat reaksi kaporit dengan air di kolam renang yang akan membuat pH air kolam renang meninggi.
Ketidakseimbangan pada pH air ini bisa menyebabkan masalah pada gigi seperti perubahan warna hingga kerusakan pada gigi. Klorin ini merupakan senyawa yang bisa menyebabkan warna pada gigi berubah dan dalam istilah perenang hal ini dikenal dengan istilah “swimmer’s calculus’.
Selain perubahan warna, pH yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan enamel gigi menjadi lunak dan membuat gigi menjadi rentan terhadap kerusakan serta gigi menjadi lebih sensitif.
Dalam jangka panjang, klorin ini bisa menyebabkan banyaknya karang pada gigi. Untuk itu, Anda perlu membersihkan karang gigi dengan benar, apabila terlalu sering berenang di kolam yang mengandung kaporit.
Itulah beberapa masalah pada tubuh jika berenang didalam kolam renang yang berkaporit. Akan tetapi, Anda yang hobi berenang jangan khawatir, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar zat kaporit tersebut tidak merusak tubuh ataupun anggota tubuh lainnya.
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
• Membilas tubuh sebelum berenang dengan air bersih.
• Oleskan body butter pada tubuh dan minyak kelapa ke rambut.
• Netralkan dengan vitamin C.
• Berenanglah dikolam renang diruang terbuka.
Demikianlah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bahaya kaporit bagi kesehatan. Semoga dengan melakukan beberapa antisipasi di atas, Anda dapat terhindar dari eek buruk kaporit ketika berenang.(ck) editted by RN05032021